Lima Tantangan yang Harus Dihadapi Qualified Internal Audit di Era 21
Qualified internal audit merupakan salah satu pengontrol “kesehatan” sebuah perusahaan. Artinya, berkualitas tidaknya seorang internal audit sangat menentukan kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan sangat memerlukan internal audit berkualitas. Terlebih di era 21, era teknologi, di mana pengetahuan sedang berkembang dengan pesatnya. Sebagai seorang internal audit, Anda harus siap menghadapi berbagai tantangan yang menghadang. Apa saja tantangan seorang internal audit di era 21 tersebut? Berikut ini beberapa di antaranya:
Mampu Mengubah Paradigma Lama dengan Paradigma Baru
Di era digital, di mana teknologi telah berkembang pesat, seorang auditor internal haruslah bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini bisa dilakukan jika dalam pola pendekatan yang diterapkan telah diubah dari pola konvensional menjadi pola audit berbasis risiko. Dengan penerapan pola audit seperti ini, maka kinerja auditor internal pun menjadi lebih meningkat. Bagaimana pola audit berbasis risiko tersebut? Berikut ini beberapa di antaranya:
- Pada paradigma baru, peran auditor sebagai konsultan dan katalis, bukan sekadar watchdog seperti pada paradigma lama.
- Pendekatan yang digunakan pada paradigma baru lebih pada pencegahan masalah, bukan mendeteksi masalah yang sudah terjadi seperti pada paradigma lama.
- Fokus dari paradigma baru lebih pada penyelesaian yang konstruktif, bukan hanya pada penyimpangan saja seperti pada paradigma lama.
- Jenjang karier jika menerapkan paradigma baru akan lebih luas, tidak seperti pada paradigma lama.
Mampu Mengubah Perspektif Menjadi Lebih Global
Di era globalisasi, di mana batas antara negara satu dengan negara lain sudah tidak ada, terlebih dalam bidang bisnis, maka audit internal juga dituntut untuk mempunyai wawasan yang luas. Tidak hanya itu, dalam menilai sesuai haruslah dengan menggunakan pandangan secara global dan menyeluruh, bukan sempit. Dengan demikian, perusahaan akan mampu terus bersaing di dunia bisnis dengan negara mana pun.
Mampu Melaksanakan dan Mengontrol GCG dan GGG dalam perusahaan
GCG (Good Corporate Governance) dan GGG (Good Government Governance) merupakan dua prinsip tata kelola yang menjadi standar bahwa perusahaan tersebut dalam kondisi baik. Sebagai auditor internal profesional, seseorang harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang dua prinsip tersebut sekaligus mampu melaksanakannya dengan baik. Dengan kemampuan melaksanakan prinsip tersebut, bukan hanya meningkatkan kualitas dan keprofesionalan profesi seseorang sebagai seorang auditor internal, namun juga dapat memberi nilai tambah bagi perusahaannya.
Mampu untuk Terus Mengupgrade Kemampuan Teknologinya
Auditor profesional harus mampu dan bersedia untuk terus mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Hal ini dilakukan agar perusahaannya tidak ketinggalan jaman. Oleh karena itu, terus mengasah kemampuan terutama pengetahuan teknologinya menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Bahkan, jika perlu, ambil gelar untuk mendapatkan sertifikat profesi yang dapat menunjukkan bahwa kemampuan teknologinya selalu dalam kondisi terupgrade.
Mampu Berpikir Kreatif dan Solutif
Sebagai seorang auditor, seseorang tidak hanya berusaha untuk mencari-cari kesalahan, namun juga harus mampu menjadi problem solver. Berbagai kesalahan yang ada juga harus diberi solusi yang tepat. Oleh karena itu, seorang auditor harus mampu berpikir kreatif dan solutif sehingga sangat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.
Itulah beberapa tantangan yang harus dihadapi seorang qualified internal audit. Pastinya tidak hanya itu. Seorang auditor internal juga harus mampu menjaga kode etik dan moralitas berlandaskan agama, mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, dan mempunyai jiwa entrepreneurship yang tinggi.
Responses