Jenis-Jenis Hasil dalam Audit Internal

Jenis-Jenis Hasil dalam Audit Internal

Ketika menjalankan proses audit, sebuah tim Qualified Internal Audit akan menemukan temuan-temuan yang dapat digunakan untuk memperbaiki sebuah sistem dalam perusahaan. Apa saja jenis temuan ini? Mari kita bahas.

Apa itu Audit Internal?

A I merupakan sebuah kegiatan untuk memeriksa bagaimana kesesuaikan data yang dilaporkan ke perusahaan dengan data yang ada di lapangan. Biasanya audit internal dilakukan pada divisi yang menyangkut dengan penggunaan biaya dalam perusahaan. Selain pada divisi cabang perusahaan juga merupakan salah satu bagian yang sering dijalankan audit internal.

Tujuan utama dari audit internal ini adalah untuk meningkatkan mutu dan juga kualitas dari perusahaan. Memajukan perusahaan dengan cara mengeliminasi potensi risiko kerugian baik yang disengaja ataupun tidak. Kemungkinan risiko yang disengaja seperti terjadinya korupsi sedangkan risiko rugi yang tidak disengaja seperti kurang efektifnya sebuah sistem atau penggunaan sesuatu barang yang tidak efektif dalam proses bisnis cabang. Oleh karena tujuan yang demikian, biasanya ada beberapa jenis temuan yang di dapatkan dalam proses audit yang dilaksanakan oleh tim Qualified Internal Audit.

Hasil audit 1 : Observasi

Salah satu jenis temuan dari tim audit internal adalah temuan observasi, temuan observasi ini merupakan temuan yang terjadi jika dalam masa audit ditemukan hal yang tidak bisa dimasukkan dalam kategori ketidak sesuaikan. Kategori temuan ini bukan merupakan kategori yang penemuan yang tidak melanggar dokumentasi sistem dan juga SOP akan tetapi terjadi karena ketidak efektifan yang menyebabkan pembengkakan dana atau pelaksanaan kegiatan yang tidak pas. Untuk temuan ini bisanya hanya akan diberikan saran pada pihak auditee untuk melakukan peningkatan. Jika ditemukan hal ini, maka laporan dari tim Qualified Internal Audit juga harus dituliskan sebagai salah satu referensi pengecekan audit selanjutnya sebagai tanda bahwa terjadi peningkatan oleh pihak auditee.

Hasil audit 2 : Ketidaksesuaikan Minor

Jenis hasil selanjutnya adalah hasil audit ketidak sesuaikan minor. Hasil ketidak sesuaikan minor ini merupakan sebuah hasil audit dimana ditemukan ketidak sesuaikan terhadap sistem yang berlaku tapi tidak menyebabkan dampak yang besar terhadap mutu dan kualitas pengembangan perusahaan. Seperti mengenai lingkungan, K3 atau hal lainnya. Masalah ketidak sesuaikan ini biasanya terjadi karena adanya error pada pelaku sistem sehingga menyebabkan ketidakefektifan kerja. Misalnya dalam sistem anda diminta untuk membuat surat dengan menggunakan sistem komputer akan tetapi karena anda belum bisa menggunakannya, anda tetap menggunakan sistem ketik tangan yang tentu memakan waktu yang lama dalam pelaksanaannya. Akibatnya hal yang bisa diselesaikan dengan mudah dalam waktu yang lebih cepat harus terhambat. Dalam temuan Qualified Internal Audit yang ini memang efeknya tidak besar untuk perusahaan akan tetapi untuk sistem kerja akan mengalami perlambatan.

Hasil audit 3 : Ketidaksesuaikan Mayor

Untuk jenis temuan audit yang satu ini merupakan jenis temuan yang paling fatal. Temuan ini dilakukan sebagai salah satu ketidak sesuaikan yang disengaja yang akan mempengaruhi kualitas dan nama perusahaan di kalangan konsumen. Contohnya misal dalam sebuah perusahaan produksi pakaian yang sudah memiliki nama besar, quality control merupakan hal yang wajib dilakukan. Akan tetapi step ini di skip karena dianggap meningkatkan pembengkakan biaya produksi., maka hal ini merupakan ketidaksesuaikan mayor. Barang yang tidak melalui quality control tentu tidak jelas bagaimana kualitasnya. Jika produk dengan kualitas jahitan yang buruk masuk ke pasar dan diterima oleh konsumen, maka akan memperburuk nama perusahaan bukan? Oleh karena itu, tim Qualified Internal Audit harus memangkasnya sejak awal pemeriksaan.

Related Articles

Responses